SUMBER DAYA ALAM
A.
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Contohnya
air,laut, hutan, semua di peruntukan buat kesejahteraan masyarakat
B. Sumber Daya
Alam di Indonesia
Indonesia Negara yang kaya
kan sumber daya alam yang dapat Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak
pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis
tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
1.
Potensi Sumber
Daya Udara Potensi Sumber Daya Udara Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan
tidak ada berasa. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin (udara
yang bergerak) yang menggerakkan benda-benda, seperti pohon yang tertiup angin,
air yang bergelombang, dan lain-lain. Walaupun demikian, udara merupakan salah
satu jenis sumber daya alam, sama seperti air, tanah, bahan tambang, laut, dan
hutan.
2.
Potensi Sumber Daya Tanah Tanah merupakan
tempat manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Manusia bercocok
tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain di atas tanah. Tanah
juga dijadikan bahan untuk membuat bangunan, jalan.
3. Potensi sumber
daya air Air di Indonesia tersedia dalam
berbagai bentuk, antara lain air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah.
4.
Potensi Sumber Daya Hutan terdapat 4 ribu
jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai
berikut
- Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan.
- Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah
- Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
- Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT.
- Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.
5.
Potensi tambang batu bara,timah ,bautsit,emas,tembaga,perak
dll
6. Potensi
laut terumbu karang,ikan dll
C.
Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
Sumber Daya Alam (SDA) mencakup semua benda yang
terdapat di bumi baik yang hidup maupun yang mati, yang jumlahnya terbatas
serta diusahakan atas dasar kriteria yang memenuhi syarat secara teknologi,
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara sektoral sumber daya alam dapat
dikategorikan ke dalam sumber daya pertanian, hutan dan segala produknya,
lahan-lahan alami, perikanan darat dan laut, sumber mineral, sumber energi
non-mineral, sumber daya air, dan lain-lain. Menurut penggunaannya sumber daya
alam dapat digunakan untuk konsumsi langsung (ikan, air, daerah rekreasi, dan
kayu bakar), sebagai masukan dalam proses (kayu bakar untuk menghasilkan
panas), serta untuk konsumsi dalam proses antara (bahan bakar pada
pabrik).Pengelolaan sumber bahan mentah pada perut bumi sebaiknya
memperhitungkan dari segi teknologi dan perkembangan kelangkaan penyediaan
bahan mentah dalam pasaran dunia, di samping mengusahakan pengelolaan sumber
alam dengan dampak kerusakan lingkungan sekecil mungkin.
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak
barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan
mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang
sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan
demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas
barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan
yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang
ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya
mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang
bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang
didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan
ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka
semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
D. Pemanfaat
Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
a.
Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup, misalnya tumbuhan dan hewan.
1.
Sumber daya alam
dari tumbuhan
i.
Bahan pangan
Sayuran adalah contoh
bahan pangan dari tumbuhan, misalnya bayam, kangkung,
wortel, seledri, dan
lainnya. Contoh : Nasi dibuat dari beras; beras berasal dari padi.
ii.
Bahan sandang
Contoh Pakaian yang
kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
iii.
Peralatan rumah
tangga
Bagian tumbuhan yang
paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
contoh Bambu dan rotan dimanfaatkan
untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
iv. Produk kesehatan
dan perawatan tubuh
Jamu termasuk obat
tradisional. Jamu dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe,
kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu).
2.
Sumber daya alam
dari hewan
I.
Bahan pangan
Hewan menghasilkan
bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Contoh Daging dapat
berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
II.
Bahan sandang
Beberapa bahan sandang
bermutu tinggi berasal dari hewan. Contoh woll.
III.
Produk kesehatan
Berbagai bagian
tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.contoh Susu kambing juga
bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
b.
Sumber daya alam
non hayati
Sumber daya alam non hayati berasal dari benda tak
hidup, antara lain tanah, batuan, dan bahan tambang.
1.
Bahan bangunan
Sekolah dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir,
semen, genting, dan tiang besi.contoh Batu bata dan genting dibuat dari tanah
liat.
2.
Peralatan rumah
tangga
Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat
berbagai peralatan rumah tangga adalah plastik. Contoh Panci dan penggorengan
dari logam alumunium.
E. Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri
atas sumber daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati dan
sumber daya buatan. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lain.
Beberapa
arah kebijakan pemerintah dalam pengolahan sumber daya alam:
1. Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup dalam GHBN 1999 – 2004.
2.
Arah kebijakan
dalam pengelolaan sumber daya alam dalam
TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam
3.
Parameter
Kebijakan PSDA bagi Pembangunan Berkelanjutan
Maksud
dari kebijakan dari diatas adalah:
- Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau
- Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan;
- Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;
- Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi.
- Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah:
- Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut, serta air tanah;
- Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan;
- Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);
- Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
F. Karakteristik
Ekologi Sumber Daya Alam
Kegiatan
pembangunan membawa berbagai tingkat perubahan terhadap ekosistem, tetapi
selalu diatur oleh pembatasan ekologis yang bekerja dalam suatu ekosistem alami
itu. Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan
penggunaan sumber alam di masa depan.
2.
Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan
masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang
logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut
tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan
kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann,
1973
Tanah merupakan kumpulan tubuh alam di atas
permukaan bumi yang mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung
pertumbuhan tanaman. Lapisan teratas suatu penampang tanah biasanya mengandung
banyak bahan organik dan berwarna gelap karena akumulasi bahan organik, lapisan
ini merupakan lapisan utama yang disebut lapisan olah. Lapisan dibawah olah
dikenal dengan lapisan bawah yang juga dipengaruhi oleh hancuran iklim tetapi
tidak seintensif yang dialami oleh lapisan olah dan mengandung lebih sedikit
bahan organik. Lapisan olah merupakan daerah utama bagi pertumbuhan perakaran,
dan mengandung banyak unsur hara dan air yang tersedia bagi tanaman. Melalui
tindakan-tindakan pengolahan yang tepat pengembalian bahan organik keadaan
fisik tanah dapat dimodifikasi.
G. Daya Dukung
Lingkungan
Menurut
beberapa sumber mnyebuut kan daya dukung lingkungan sebagai berikut:
1. Menurut Soerjani et al. (1987), sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau
produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan
mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
2. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
3. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya
Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup
lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
4. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan
pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas
tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan
waktu di daerah itu.
5. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan
hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive
capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
6. Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan
hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan
untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia
ini disebut jejak ekologi (ecological footprint
7. Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui
tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia
kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara
jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai
perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity
atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam
menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang
panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan
H. Keterbatasan
Kemampuan Manusia
Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk dan sebagainya.
Sebagai contoh digambarkan oleh Hagget (1983) pada petani sistem ladang berpindah yang tanah kurang subur dan daerahnya luas dengan penduduk jarang. Pada gambar 1 dan 2 berikut dijelaskan hubungan tingkat kesuburan tanah dengan waktu.
Apabila jumlah penduduk bertambah banyak, maka waktu pemulihan kesuburan lahan menjadi pendek sehingga kesuburannya belum pulih lahan mulai ditanami lagi. Sebagai akibatnya maka kesuburannya akan semakin merosot. Hal ini juga terjadi pada lahan daerah yang seharusnya kemampuan ditanami padi 1 tahun sekali dipacu untuk panen sattu tahun menjadi dua kali dengan berbagai cara akibatnya kesuburan lahan cepat menurun.Upaya pelesterian lingkungan hidup sangat penting untuk dilakukan. Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam proses pembangunan itu tentu akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup.
Pembangunan tidak saja mendatangkan manfaat, tatapi juga membawa resiko kerusakan lingkungan. Kita melihat di sekitar kita misalnya hutan diubah menjadi lahan sawah untuk memproduksi bahan makanan, dengan perubahan lahan hutan menjadi lahan sawah ini akan menggangu keseimbangan ekologi. Sungai kita bendung untuk mendapatkan manfaat listrik, bertambahnya saluran irigasi, dan terkendalinya banjir. Resikonya ialah tergusurnya
Komentar
Posting Komentar