ilmu teknologi dan ;pengetahuan lingkungan
2.1.
ILMU
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
a)
Keberlanjutan
pembangunan
Pembangunan berkelanutan tidak saja
berkaitan isu lingkungan masalah lebih luas dari pada itu Sekarang tantangan
makin besar bukan saa untuk indonesia tetapi semuanya karna tersdapat
perkembangan pembangunan yang amat pesat Pembangunan berkelanjutan adalah
proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip
"memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Pembangunan
berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development.
Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. (oman)Banyak laporan PBB, yang
terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan
berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan)
yang saling bergantung dan memperkuat.Untuk sebagian orang, pembangunan
berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari
jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal
alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu
sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
b)
Mutu
Lingkungan Hidup Dan Resiko
Mutu lingkungan dapatlah diartikan
sebgagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Makit tinggi
derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat
mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya.Pengertian tentang mutu lingkungan
sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan
pengelolaan lingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah
berbicara mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimaksud
dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, karena tidak diuraikan secara jelas,
mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya
pencemaran, erosi, dan banjir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu diuraikan
secara nrgatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti air tercemar. Agar
kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui
apa yang tidak kita keehendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui kearah
mana lingkungan utu ingin kita kembagnkan untuk mendapatkan mutu yang kita
inginkan.
RESIKO
Pasal 28H Undang-Undang Dasar Tahun
1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak
asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa menjaga lingkungan hidup
agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban karena merupakan bagian dari
hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Indonesia menjadi negara dengan laju deforestasi tercepat di
seluruh dunia. Setiap menit area hutan setara dengan luas lima lapangan sepak
bola dihancurkan sebagian besar untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit dan
pulp and paper, atau rata-rata 1,8 juta hektar hutan per tahun. Kondisi ini
menempatkan Indonesia sebagai Negara penghasil emisi gas rumah kaca ketiga
terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat.
Resiko Lingkungan yang Tidak Sehat
1. Penularan Penyakit Melalui Air.
Air adalah mutlak bagi kehidupan.
Tetapi jika kualitas air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi sumber
penyebab penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kimia yang berbahaya untuk
kehidupan, bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber
kehidupan manusia. Banyak penyakit menular yang bersumber pada air. Penyakit
virus dapat bersumber pada air, seperti radang mata yang sering di dapat
setelah berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat menularkan
penyakit secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukkan berbagai macam
penyakit. dapat menjadi sumber penyakit manusia, seperti penyakit leptopirosis.
2. Penularan Penyakit Melalui Udara.
Penyakit dapat ditularkan dengan
menghirup penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit influenza dan
tuberkulosis adalah contoh – contoh yang terinfeksi melalui udara. Pencemaran
udara dengan berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakkan langsung pada
paru – paru. Selain itu dapat menyebabkan iritasi pada paru – paru sehingga
mudah terserang oleh penyakit infeksi sekunder seperti TBC. Selain itu bahan –
bahan kimia ini banyak di duga sebagai penyebab kanker paru – paru misalnya
exhaust fume kendaraan bermotor.
3. Penularan Penyakit Melalui Tanah.
Air tanah banyak mengandung
penyakit, terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena
tanah, jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia, yang mengandung
penyebabnya yakni clostridiumtetani. Di dalam tanah juga banyak di temukan
bentuk – bentuk infeksi berbagai parasit. Cacing – cacing perut penyebarannya
melalui tanah, telornya di keluarkan dengan tinja. Jika sampai di tanah, telor
– telor itu akan tumbuh menjadi bentuk infektif yang sudah siap untuk tumbuh di
dalam badan manusia. Cara penularan dapat terjadi jika telor – telor yang masak
ini tertelan oleh makanan yang tercemar oleh tanah yang mengandung telor tadi
atau memakai tangan yang kotor.
c)
Kesadaran
Lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kita jumpai anggota masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan seki‑tarnya, misalnya dengan membuang
sampah seenaknya di jalanan, atau meletakkan sampah di pinggir jalan seolah
bukan miliknya lagi.
Banyak yang tidak menyadari bahwa pola kehidupan modern saat
ini sangat mempengaruhi lingkungan dan kondisi bumi secara keseluruhan.
Kemakmuran yang semakin tinggi telah memberikan fasilitas hidup semakin mudah
melalui perkembangan teknologi. Akibatnya penggunaan listrik terutama untuk
keperluan rumah tangga menjadi sangat besar dan terus menerus seperti lemari
es, mesin cuci, komputer, AC, audio dan sebagainya. Sedangkan kebiasaan
shopping atau memborong belanjaan menyebabkan bertumpuknya sampah kantong
plastik, piring, cangkir atau botol plastik, dan sebagainya.
Mulai lah dari diri sendiri akan pentingnya menjaga bumi
kita karana kita di ciptakan uintuk jadi pemimpin di muka bumi ini,banyak cara
yang bisa kita lakukan untuk saling sadar mulai dari pemerintahan,membuat
peraturan yang ketat dlam penggunaan plastik,pengolahan sampah yang baik,dll.
Faktor penyebab kurang perhatian terhadap lingkunagan:
Ø Rendahnya kesadaran masya‑rakat
akan lingkungan.
Ø Tidak tegasnya pemerintah me‑laksanakan
peraturan dan atau bel‑um lengkapnya perangkat perun‑dangan.
Ø Perhatian dan usaha penang‑gulangan
lingkungan.
Ø Penegakan Hukum dan Peran‑an
Pemerintah
d)
Hubungan
Lingkungan Dengan Pembangunan
Lingkungan hidup merupakan satu
kesatuan yang membentuk suatu wilayah (ekosistem), didalamnya meliputi
lingkungan alam hayati, non hayati dan buatan serta social.
Bentuk kerusakan lingkungan
Ø Kerusakan akibat proses alam
Bumi tidak statis, selalu berubah dan sampai saat ini
perubahan itu masih terus berlangsung. Misalnya, benua yang bergerak, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, terjadi penyimpangan musim antara musim hujan
dengan kemarau. Kejadian itu diluar pengaruh kegiatan manusia dan manusia pun
tidak mampu mencegahnya.
Ø Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia
Masalah lingungan saat ini telah menjadi masalah global yang
dirasakan bukan hanya oleh Negara bersangkutan tetapi oleh Negara lain, seperti
kebakaran hutan di Indonesia asapnya sampai kenegara tetangga seperti Malaysia,
singapura, dan Brunai Darussalam. Beberapa kerusakan akibat ulah manusia antara
lain ; kebakaran hutan, pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah
serta kerusakan hutan
Penggunaan sumberdaya alam yang tidak sesuai dengan
karakteristik dan dinamikanya, juga kecenderungan untuk mengabaikan
eksternalitasnya sehingga sumberdaya alam dan ongkos eksploitasinya cenderung
dihargai lebih rendah (under value) dapat berakibat pada kerusakan sumberdaya
alam yang bersangkutan, yang apabila tidak segera dilakukan kebijakan untuk
pencegahannya dapat saja menyebabkan sumberdaya tersebut terdeplesi. Kerusakan sumberdaya hutan merupakan salah
satu contoh ilustratif yang mudah kita cermati.
Pengrusakan hutan adalah semua kegiatan yang menyebabkan
timbulnya kerusakan pada sumberdaya hutan baik yang disebabkan oleh api (kebakaran),
bencana alam, penyakit dan juga termasuk usaha eksploitasi sumberdaya hutan
secara berlebiha
e)
Pencemaran
Dan Perusakan Lingkungan Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air
atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Untuk
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas
industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.Pencemaran
terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat,
dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai
bahan kimia termasuk logam berat.
Di bumi yang kita huni ini terdapat
wilayah daratan, perairan, dan udara. Pencemaran lingkungan bisa terjadi pada
ketiga wilayah tersebut, sehingga dapat terjadi pencemaran udara, pencemaran
air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
Ø Pencemaran Udara
Ø Pencemaran Air
Ø Pencemaran Tanah
Ø Pencemaran Suara (Kebisingan)
Ø Pencemaran Benda Radioaktif
Pembukaan lahan juga sangat merusak alam akibatnya kita
kepanasan
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Melihat fakta-fakta di atas, terlalu
naif kiranya jika hanya melimpahkan tanggung jawab menjaga kualitas lingkungan
hidup hanya kepada pemerintah. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk
dapat pula menjaga lingkungan hidup sekitar kita mulai dengan mengerjakan
hal-hal terkecil. Hal tersebut pasti akan sangat berdampak besar pada
keseimbangan lingkungan hidup dan pencegahan terjadinya pencemaran maupun
bencana alam yang lebih parah lagi. kesadaran lingkungan adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap
sesuatu, dalam hal ini lingkungan hidup, dan dapat terlihat pada prilaku dan
tindakan masing-masing individu. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
dibuuhkan beberapa metode yaitu, pendidikan formal, pendidikan non formal,
punyuluhan, pendidikan lingkungan, dan penyuluhan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar