perkembangan penduduk indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.Model pertumbuhan penduduk
meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk
adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya
menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah
penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang
ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan
kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.Sehingga dalam
masalah ini ,maka penduduk akan dihadapi dengan masalah lingkungan hidup, pertumbuhan
penduduk dan kelaparan, serta kemiskinan dan keterbelakangan. Dari hasil sensus
penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4 juta
1.2
Rumusan Masalah
·
Landasan
Perkembangan Penduduk?
·
Masalah
Pemngkiman?
·
Keterbelakangan
Status Sosial?
1.3
Tujuan
·
Mengetahui Perkembangan Manusia?
·
Mempeljari
Kasus Yang Ada?
BAB II
ISI
2.1.
PERKEMBANGAN
PENDUDUK INDONESIA
a) Landasan Perkembangan Penduduk
Indonesia
Dinegara
berkembang laju pertambahan penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama
dan sukar diatasi, para ahli menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara
berkembang harus segera diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan
ekonomi, yaitu dengan program menekan laju pertambahan penduduk.Penduduk atau
warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan Orang yang tinggal di daerah
tersebut,Orang yang
secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Semua orang
yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus
penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk
Indonesia sebagai berikut :
Tahun 1961 =
97,1 juta jiwa
Tahun 1971 =
119,2 juta jiwa
Tahun 1980 =
147,5 juta jiwa
Tahun 1990 =
179.321.641 juta jiwa
Tahun 2004 =
238.452 juta jiwa
Sensus penduduk
(cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data
kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh :
· Angka kelahiran.
· Angka kematian.
· Perpindahan
penduduk, yang meliputi.
· Urbanisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
· Reurbanisasi,
yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa.
· Emgrasi, yaitu
perpindahan penduduk ke luar negeri.
· Imigrasi, yaitu
perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri.
· Remigrasi,
yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal.
· Transmigrasi,
yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.
b)
Pertambahan
Penduduk Dan Lingkungan Pemungkiman
Lingkungan yang padat penduduknya
biasanya dapatmengurangi keindahan tempat pemukiman tersebutseperti banyaknya
sampah karena banyaknya pendudukyang membuang sampah sembarangan .Karena
bertambah pesatnya penduduk terjadikesenjangan sosial, salah satunya rusaknya
lingkungan pemukiman penduduk yang seharusnya pemukiman itu tertata bersih,
nyaman, dan indah terawat tetapi semuaberubah terbalik menjadi kotor dan
berantakan.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang
tidak terkendali telah mengakibatkan munculnya kawasan-kawasan permukiman kumuh
dan squatter (permukiman liar). Untuk mencapai upaya penanganan yang
berkelanjutan tersebut, diperlukan penajaman tentang kriteria permukiman kumuh
dan squatter dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat serta
lingkungannya. Pemahaman yang komprehensif kriteria tersebut akan memudahkan
perumusan kebijakan penanganan serta penentuan indikator keberhasilannya.
Rumah pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar (basic
needs) manusia selain sandang dan pangan, juga pendidikan dan kesehatan. Oleh
karena itu maka dalam upaya penyediaan perumahan lengkap dengan sarana dan
prasarana permukimannya, semestinya tidak sekedar untuk mencapai target secara
kuantitatif. Artinya bahwa pemenuhan kebutuhan akan perumahan dan permukiman
yang layak, akan dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat. Bahkan di dalam masyarakat Indonesia perumahan merupakan
pencerminan dan pengejawatahan dari diri pribadi manusia, baik secara
perorangan maupun dalam satu kesatuan dan kebersamaan dalam lingkungan alamnya.
Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan
dengan segala dampak ikutannya seperti
menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan, serta hilangnya
fungsi ruang terbuka. Dampak lonjakan populasi bagi lingkungan sebenarnya tidak
sederhana. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan
lingkungan hidup. Butuh kesadaran besar bagi tiap warga negara, khusunya
pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak.
c)
Pertyumbuhan
Penduduk Dan Tingkat Pendidikan
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah
penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Selain merupakan sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku
pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju
pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas
penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan
penundaan usia kawin pertama. Menurut Kuncoro (1997:169) menjelaskan bahwa ada
tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat
pembangunan :
ü
Meningkatkan
konsumsi saat ini dan investasi yang dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa
yang akan datang. Rendahnya sumber daya perkapita akan menyebabkan penduduk
tumbuh lebih cepat yang pada gilirannya membuat investasi dalam kualitas
manusia semakin sulit. Fakta menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah
penduduk yang semakin terampil dan berpendidikan.
ü Di banyak negara dimana penduduknya masih amat bergantung dengan sektor pertanian,
pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan sumberdaya alam karena pertumbuhan
penduduk memperlambat perpindahan penduduk dari struktur pertanian modern dan
pekerja modern lainnya.
ü
Pertumbuhan
penduduk yang cepat membuat semakin sulit melakukan perubahan yang dibutuhkan
untuk meningkatkan perubahan ekonomi dan sosial. Secara nasional, laju
pertumbuhan penduduk relatif masih cepat walaupun ada kecenderungan menurun.
d) Pertumbukan Penduduk Dan Penyakit
Yang Berkaitan Dengan Lingkungan
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun
faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua
yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi
keluar
adalah mengurangi jumlah penduduk. Dalam
dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau
penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang
terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak
terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah
tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Untuk menjamin
kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak
daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua
sektor kesehatan.
Usaha-usaha secara
terintegrasi dari semua sektor, termasuk organisasi-organisasi,
individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan
sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup
dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.Seperti semua makhluk hidup,
manusia juga bergantung pada lingkungannya untuk memenuhi keperluan-keperluan
kesehatan dan kelangsungan hidup.Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan
tidak lagi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi,
dan tempat perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber
atau distribusi yang tidak merata.
Kesehatanlah yang rugi apabila
orang-orang menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak ramah- seperti
binatang-binatang mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata atau supirsupir
yang mabuk.Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk pembangunan
berkelanjutan. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa pun, tidak
dapat menentang kemiskinan, atau melestarikan lingkungan hidupnya. Sebaliknya,
pelestarian lingkungan hidup merupakan hal pokok untuk kesejahteraan manusia
dan proses pembangunan. Lingkungan yang sehat menghasilkan masyarakat yang
sehat, sebaliknya lingkungan yang tidak sehat menyebabkan masyarakat yang tidak
sehat pula.
e)
Pertumbuhan Penduduk Dan Kelaparan
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan suatu wilayah yang dikarenakan bertambahnya angka kelahiran
maupun berkurangnya jumlah penduduk yang dikarenakan angka kematian
bertambah,perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain atau ke tempat
lain seperti migrasi,transmigrasi dab sebagainya.
Jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini
sangat mencemaskan selain bertambahnya jumlah penduduk maka semakin sempit pula
bagi mereka yang untuk mendapatka lapangan pekerjaan ataupun untuk mencari mata
pencarian mereka untuk menjalani kebutuhan hidup,karena dapat menimbulkan angka
kelaparan di bangsa ini akan bertambah yang disebabkan masalah tadi seperti
sulitnya untuk berusaha mendapatkan kerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
karena semaki padatnya penduduk maka semakin sempit pula peluang mereka untuk
mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan.
Dari masalah tersebut
maka angka kematian pun semakin bertambah,dan bisa merepotkan para pemerintah
untuk menyensus penduduk yang bertempat tinggal,walaupun pemerintah sudah
mencanangkan program untuk keluarga yang berencana tetapi sulit untuk bagi kita
menjalankan perintah tersebut dikarenakan masalah ekonomi dan kebutuhan yang
mendesak.
Maka dari itu semoga
pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan program tersebut di
antaranya mencegah orang untuk bermigrasi,karena dengan migrasi banyak orang
yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para
migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan
kepadatan penduduk yang sia – sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan
yang bisa mengakibatkan kematian.
f)
Kemiskinan Dan Kelaparan
Nomina (kata benda)
perihal terbelakang; kelambatan dari perkembangan; ketinggalan (dalam kemajuan).Karena
kemiskinan dan keterbelakangan begitu erat kaitannya satu sama lain sehingga
dapat dianggap sebagai sayu pengertian, maka untuk selanjutnya dalam tulisan
ini demi praktisnya kita akan menggunakan satu istilah saja, yaitu kemiskinan
di mana sudah terkait pengertian keterbelakangan
Kemiskinan dan
Keterbelakangan Pertumbuhan sangat berkaitan dengan kenaikan ataupun penurunan
angka kematian dan kelahiran selain itu juga sangat berpengaruh dengan angka
kemiskinan dan keterbelakangan yang mengakibatkan semakin menurunnya otonomi
daerah tersebut.Hal itu terjadi dikarenakan beberapa hal seperti keadaan
ekonomi yang mengakibatkan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehingga banyak
orang yang mengalami kemiskinan dan keterbelakangan karena dalam kebutuhan
pokok yang mereka makan bisa jadi tidak bergizi dan tidak mengandung protein
yang menunjang sehingga menyebabkan keterbelakngan mental, fisik, maupun
sosial.
Kemiskinan adalah
kurangnya kebutuhan dasar manusiaseperti air bersih , gizi , perawatan
kesehatan , pendidikan ,pakaian dan tempat tinggal, karena ketidakmampuanuntuk
mencukupi kebutuhan tersebut. Kemiskinan relatifadalah kondisi memiliki sumber
daya yang lebih sedikitatau penghasilan kurang daripada yang lain
dalammasyarakat atau negara, atau dibandingkan dengan rata-rata di seluruh
dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Kemiskinan absolute ialah apabila
tingkat hidup seseorang tidak memungkinkannya untuk bisa memenuhi
keperluan-keperluannya yang mendasar, sehingga kesehatanya baik fisik maupun
mental terganggu karenanya.Dampak kemiskinan terhadap orang-orang miskin
sendiri dan terhadap lingingannya, baik lingkungan social maupun lingkungan
alam, dengan sendirinya sudah jelas negative.Negara Indonesia merupakan negara
yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya
tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu
pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan
negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol
membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola transmigrasi
dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk yang semakin
hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan
dengan Lingkungan Hidup, Kelaparan,Kemiskinan dan Keterbelakangan .Maka kita
harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang
terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan
masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.Jadi tidak masuk
akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar